Pemakaian metode kontrasepsi pada akseptor KB terdapat beberapa efek samping, dengan demikian dalam pemakaian berbagai alat kontrasepsi perlu adanya kegiatan pembinaan yang lebih intensif, namun upaya tersebut belum dapat dilaksanakan oleh karena kendala waktu dan tenaga.
Erosi pada akseptor KB IUD dapat terjadi karena benang IUD, perekatan logam polyetilen dengan posisi IUD yang tidak benar sehinggga mempermudah terjadinya pengelupasan sel superfisialis, dimana sifat dasarnya mudah terkelupas.
Apabila lapisan sel ini terkelupas, maka terjadilah erosi portio yang akan menjadi kronis, jika tidak didapatkan penanganan secara segera, karena pengelupasan sel superfisialis berakibat hilangnya sumber makanan borderline sehingga tidak mampu memperoduksi asam laktak yang menyebabkan pH vagina akan meningkat, naiknya pH vagina akan mempermudah kuman pathogen tumbuh.
Pasien dengan erosi portio pada umumnya datang pada stadium lanjut, dimana didapatkan keluhan seperti keputihan disertai darah, keputihan yang berbau, perdarahan berkelanjutan, dan disertai metastase dimana stadium pengobatan ini tidak memuaskan.
Dari masalah diatas dapat diketahui bahwa pengayoman terdapat akseptor KB IUD dengan masalah erosi portio perlu dibantu, karena dengan menemukan erosi dalam stadium dini berarti menyelamatkan jiwa, mengurangi kesakitan penderita dan biaya pengobatan.
Baca juga :
Info New Crystal X
Apa itu Kista Ovarium
Kista
Keputihan
Kanker Serviks
Beda Tumor, Kista dan Myoma
92% Keputihan Karena Infeksi
Tanya Jawab Seputar Keputihan
Kencing Nanah
Infeksi Saluran Kemih
Dispareunia
Anak-Anak Juga Bisa Keputihan
Kanker Leher Rahim
Myoma Uteri
Mandul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar