*adalah infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kemih*
ISK merupakan kasus yang sering terjadi dalam dunia kedokteran. Walaupun terdiri dari berbagai cairan, garam, dan produk buangan, biasanya urin tidak mengandung bakteri. Jika bakteri menuju kandung kemih atau ginjal dan berkembang biak dalam urin, terjadilah ISK.
Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis.
Jenis ISK yang paling umum adalah infeksi kandung kemih yang sering juga disebut sebagai sistitis.
Gejala yang dapat timbul dari ISK yaitu perasaan tidak enak berkemih (disuria, Jawa: anyang-anyangen). Tidak semua ISK menimbulkan gejala, ISK yang tidak menimbulkan gejala disebut sebagai ISK asimtomatis.
ISK dapat disebabkan oleh kebiasaan yang tidak baik (kurang minum, menahan kemih), kateterisasi, dan penyakit serta kelainan lain.
ISK dapat dicegah dengan banyak minum dan tidak menahan kemih, sebagai upaya untuk membersihkan saluran kemih dari kuman. Bagi penderita ISK, kedua hal tersebut lebih ditekankan lagi karena ISK dapat menimbulkan lingkaran setan. Penderita ISK dengan disuria cenderung untuk menahan kemih, padahal menahan kemih itu sendiri dapat memperberat ISK.
Untuk mengurangi risiko ISK pada kateterisasi, perlu kateterisasi yang tepat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kateterisasi antara lain jenis kateter, teknik dan lama kateterisasi.
Ada 2 Macam Infeksi Saluran Kemih :
1. ISK Primer
Berdasarkan adanya gejala sistemik, ISK primer dibagi menjadi dua:
- ISK lokal, diterapi dengan antibiotika lokal.
- ISK dengan gejala sistemik, diterapi dengan antibiotika sistemik (amoksisilin).
2. ISK sekunder
ISK ini merupakan akibat dari penyakit atau kelainan yang lain dengan tanda-tanda berulangnya ISK, karena penanganan ISK yang tidak tepat. Pengobatan ISK sekunder sesuai dengan penyebab ISK tersebut. Penyebabnya biasanya adalah obstruksi saluran kemih (seperti batu saluran kemih, pembesaran prostat, dan striktur uretra).
Baca juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar